18.02

Star Ocean : The Last Hope Review


Seperti biasa, aspek cerita merupakan salah satu unsur terkuat pada game dengan genre RPG. Star Ocean: The Last Hope kembali mengisahkan petualangan menjelajahi ruang angkasa. Diceritakan pada game ini bahwa Perang Dunia III telah terjadi dan mengakibatkan kritisnya keadaan Bumi. Keadaan Bumi yang semakin tidak baik telah mengharuskan umat manusia untuk memulai pencarian tempat tinggal baru di ruang angkasa. Maka didirikanlah Universal Space & Technology Administration (USTA), sebuah badan khusus yang bertanggung jawab dalam misi bagi kemanusiaan tersebut. Edge Maverick dan Reimi Saionji merupakan awak dari kapal SRF milik USTA yang menjadi kedua karakter utama gamers pada game ini. Tentunya, cerita di game ini tidak sesederhana itu. Dalam perjalanan mereka ke planet Aeos, kapal yang mereka kemudikan mengalami warp-out darurat karena adanya gravitasi yang diakibatkan oleh obyek misterius. Maka, SRF 003 Calnus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dan melakukan pendaratan darurat. Seiring dengan perjalanan yang semakin jauh, maka cerit
a pun akan berkembang menjadi semakin kompleks.
Gameplay pada game ini masih hadir dengan real-time battle system seperti yang ada di game sebelumnya. Gamers dapat mengendalikan Edge atau karakter dengan leluasa pada saat bertarung. Melakukan serangan, menghindar, menangkis, menggunakan item ataupun mengeluarkan symbology pada saat kapanpun dalam pertarungan. Sebagian besar fitur teknis battle yang klasik masih dapat gamers temukan di game ini bersama dengan beberapa fitur yang baru. Di game ini, gamers dapat menemukan sebuah fitur baru pada battle yang disebut dengan “Blindside.” Blindside merupakan sebuah keadaan apabila gamers dapat menghindari serangan musuh dan masuk ke dalam sudut mati penglihatan musuh. Dengan masuk ke dalam situasi Blindside, gamers dapat melanjutkannya dengan sebuah “Blindside Attack” dalam jarak dekat yang dapat menghasilkan sebuah serangan critical pada musuh. Untuk menghindari serangan musuh, gamers bisa menggunakan tombol B untuk jump dan persiapan Blindside. Chain Combo atau jurus-jurus karakter dapat dikeluarkan dengan tombol LT dan RT. Dengan menekan tombol X pada saat battle, gamers dapat mengaktifkan Rush mode untuk melancarkan serangan dalam kondisi yang lebih kuat dan dengan melanjutkan Rush mode bersama dengan Chain Combo, maka gamers dapat menghasilkan sebuah Rush Combo bersama dengan party member.


Seperti apa yang telah menjadi khas Star Ocean series, Item Creation kembali dapat gamers temukan di game ini. Ada “Inventing Recipes” dan “Creating Items” yang dapat gamers hasilkan bersama dengan party member yang lainnya. Selain itu, gamers juga dapat menemukan fitur side quest yang disediakan oleh NPC. Karakter gamers atau Edge juga memiliki relasi khusus dengan karakter lainnya yang dapat dipengaruhi oleh dialog dengan karakter dan juga penempatan karakter di ruangan kapal Calnus. Dengan begitu, gamers juga dapat membuka banyaknya Private Action yang akan mempengaruhi cutscene pada ending. Dungeon atau map yang ada di game ini juga tergolong luas. Dengan memanfaatkan kemampuan sprint yang dimiliki Edge, gamers dapat menjelajahi map dengan lebih cepat. Kamera yang diimplementasikan pada saat non-battle bersifat revert, untuk lebih mempermudah arah gamers, meng-invert arah kamera pada option tampaknya akan cukup berguna. Sedangkan kamera pada saat battle akan memfokuskan pandangan pada karakter yang tengah gamers kendalikan. Dengan mengarahkan tombol RS, gamers dapat melihat ke arah sekeliling. Sayangnya, pandangan kamera ini terasa cukup menyulitkan untuk mengawasi keseluruhan battle map. AI dari teman-teman party kamu yang cukup terbatas terasa kurang begitu cerdas walaupun kamu dapat mengatur sifat dan gaya bertarung mereka. Secara keseluruhan, kualitas gameplay pada game ini bisa dibilang baik dengan adanya cerita yang berkembang dengan karakter-karakter unik yang menjadi khasnya serta sejumlah fitur menarik pada battle system-nya.

Graphics 8,5
Sound 7,2
Longevity 8
Editor’s Tilt 8,6
-------------------
Total Score 8,2

06.05

X-Men Origins : Wolverine Review

Activision Publishing berencana untuk merilis game X-Men Origins: Wolverine pada awal Mei 2009, berbarengan dengan penayangan perdana film layar lebarnya berjudul sama yang diproduksi oleh Twentieth Century Fox, berdasarkan salah satu karakter komik Marvel paling populer sepanjang masa. Dikembangkan oleh Raven Software, game X-Men Origins: Wolverine bakal bisa kamu mainkan di konsol Xbox 360, PlayStation 3, PC, Wii, NDS, PS2, dan PSP.



"Kami memiliki tim yang bagus bersama Raven Studio, sudah tidak diragukan lagi penggemar pasti menyukai game ini yang paling bisa mendalami sosok karakter Wolverine itu sendiri," ujar Rob Kostich, VP Global Brand Management dari Activision Publishing. "X-Men Origins: Wolverine makin seru dengan menghadirkan keseluruhan keahlian khusus dari Wolverine seperti keganasannya dalam menyerang, kemampuannya untuk cepat pulih, serta kuku tajam dan tulang dari bahan adamantium yang tak bisa dihancurkan," tambahnya lagi. Bersetting di beberapa tempat di dunia yang tampak hidup dalam game, X-Men Origins: Wolverine mengajak kamu untuk mengasah insting liar kamu sewaktu mengarungi alam yang berbahaya, berburu, dan mengalahkan musuh-musuhmu.

Dengan cakar di kedua tangannya, Wolverine bisa menyarangkan serangan kilat ke arah musuh, disambung serangan kombo, lalu ditutup dengan ragam serangan penutup yang mematikan. Biarpun Wolverine dianugerahi gerak reflek untuk menghindari serangan musuh dengan cepat, tapi tidak sedikit pula luka dan cedera yang dialami oleh Wolverine, untungnya dia memiliki kekuatan mutan yang memungkinkan dirinya sembuh sendiri jauh lebih cepat dari manusia normal.


Score 8.5/10